Kami terbelenggu dalam jeruji-jeruji penghianatan
Mereka yang terlalu
takut tak mampu untuk berjuang
Mengekang semangat dan
persatuan
Menghancurkan harapan dengan
norma aturan
Dalam pilu aku berduka
Menahan perih sakit di jiwa
Hati brontak mencoba
untuk melawan
Tak mampu raga goyangkan
Si Penghianat
Bumbu manis penghias
kata penghianatan
Buat mereka terasa bangga
Menyikut kanan kiri demi
penghormatan
Berhati ciut bagai
binatang.
Berharap sang Khianat tak
ada di depan mata
Karna raga sudah tak
mampu menahan
Melepas smua rasa yang
ada
Mencabik daging bagai
bangkai binatang
Kapan Si penghianat mengerti dan tersadar !
Akankah Si Penghianat tetap
menjadi Penghianat
Sekarang dan Selamannya ...?